Pengukuran tekanan menggunakan alat khusus merek Imada |
Hal ini dikarenakan mesin balap bisa berkitir tinggi. Jika tetap pakai per standar, dipastikan saat putaran tinggi klep tak menutup sesuai timing noken as, karena terlambat menutup lantaran per keburu lemas.
Makanya per-per ini kurang cocok untuk mesin standar. “ Karena Mesin Standar Power nya Kecil dan akan berkurang karena harus memutar per Klep yang keras, Kerugian lain seating dan ujung batang klep akan mudah aus.
Nah gimana performa per-per aftermarket di atas? Untuk mengetahuinya kami menguji langsung. Parameter yang diukur ada dua, yaitu daya tekan dan daya tahan.
Daya tekan berhubungan dengan kekuatan per menekan klep, untuk kembali ke posisi semula. Sedang daya tahan pasti berhubungan sama keawetan. Jika punya daya tahan tinggi tak perlu sering-sering ganti. Juga saat balap dari awal sampai bendera finish dikibarkan, performa mesin stabil.
Untuk mengetahui daya tekan, kami gunakan alat pengukur tegangan klep, mereknya Imada dengan satuan Kgf. Pengukuran dengan mengepres per hingga menyisakan panjang mirip saat terpasang di motor ketika ditekan kem.
Kali ini ditekan hingga sisa 18,6 mm. Karena saat per terpasang, panjangnya jadi 25,7 mm, nah diasumsikan pakai kem dengan lift 7,1 mm maka sisanya 18,6 mm. Oh iya, jika dibalap lift-nya bisa lebih dari itu. Per standar tekanannya 30,5 Kgf.
Sedang daya tahan dites dengan dipres pakai tanggem. Kali ini dilakukan selama 2 jam. Sebenarnya lebih afdol jika terpasang langsung di motor, karena ada efek panas mesin juga.
Tekanan diukur dengan kondisi mirip di dalam mesin saat lift maksimal. Biar presisi, pengukuran fisik per pakai sigmat digital
Namun sebelum diukur kedua hal itu, juga dicek kondisi fisiknya. Yaitu dari panjang per, diameter batang per, juga banyaknya ulir.
Ketiga hal itu berhubungan sama performa per. Makin panjang dan makin besar ulir per, maka daya tekan makin besar. Sedang jumlah ulir berhubungan dengan daya tekan maksimal, makin banyak maka kian pendek jarak mainnya. Data fisik silakan amati tabel.
Per Klep Jepang |
Per klep aftermarket punya daya tekan dan daya tahan yang jauh lebih besar dari standarnya, hal ini untuk mengimbangi mesin balap yang mampu berkitir tinggi. Namun untuk lebih meyakinkan mesti diuji pada motor secara langsung. Nah tunggu saja kelanjutan tes ini.
Sumber Berita : Motorplus-Otomotifnet Desember 2010
Data Fisik Per | |||||
| Panjang | Ulir | Tekanan | Ulir | Setelah Diproses |
Standar | 30.25 mm | 2.8 mm | 30.5 Kgf | 6.25 | 30.24 mm |
Jepang | 30.5 mm | 3.1 mm | 48.5 Kgf | 6.25 | 30.5 mm |
WRD | 32.38 mm | 2.91 mm | 43 Kgf | 6.25 | 32.31 mm |
3D1 | 31.5 mm | 2.88 mm | 40 Kgf | 5 | 31.18 mm |
XX | 30.44 mm | 3 mm | 46.25 Kgf | 5 | 30.38 mm |